salju

cursor

Strawberry

Selasa, 20 September 2022

REKOMENDASI BUKU TENTANG KESEHATAN MENTAL

 Rekomendasi Buku Mental Health Favorit

            Membaca buku menjadi salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Seperti membaca buku kesehatan mental yang bisa membantu untuk lebih memahami dunia yang sedang di jalani. Informasi mengenai kesehatan mental sudah banyak beredar di internet. Tetapi, dari semua informasi yang ada, kalian pasti sulit membedakan mana yang bisa dipercaya atau tidak. Buku yang tepat bisa menjadi sumber informasi yang baik dan membantu kita menghadapi situasi sulit. Bukan hanya mengembangkan diri, buku juga bisa membantu kita mengenali apa yang terjadi dalam diri lebih jauh lagi.

1.      The Body Keeps The Score

Buku The Body Keeps The Score
buku The Body Keeps The Score

Buku karya Bessel Van Der Kolk, M.D. menjadi salah satu buku yang membahas seputar kesehatan mental dari sudut pandang ilmu pengetahuan modern. Di buku ini, pembaca akan mendapatkan pengetahuan seputar trauma yang banyak terjadi, tetapi terabaikan. Tidak sesederhana ketika orang melupakan masa lalunya dengan kata maaf atau bersyukur, trauma memiliki dampak besar bagi tubuh yang perlu ditangani dengan serius.

Dalam buku ini juga dijelaskan secara ilmiah apa saja yang bisa dilakukan dalam proses pemulihan trauma. Menggabungkan permasalahan kesehatan mental satu ini dengan ilmu pengetahuan modern, buku ini akan membuat pembaca bisa lebih mudah memahaminya sesuai dengan masa saat ini. Buku The Body Keeps The Score bisa didapatkan di toko buku maupun e-commerce dengan harga sekitar Rp300 ribuan.


2.      Almond

Buku Almond
Buku Almond

Selanjutnya ada buku yang berjudul Almond yang merupakan salah satu buku best seller di Korea Selatan. Buku karangan Sohn Won Pyung ini sudah banyak diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan telah direkomendasikan oleh banyak Idol K-Pop. Tak sekadar bacaan seperti novel pada umumnya, buku ini bertemakan psikologi yang cukup sesuai untuk menjadi bacaan pembaca yang ingin memahami lebih lanjut perihal kesehatan mental. Buku ini mengisahkan seorang perempuan bernama Yunjae yang terlahir dengan kondisi mental Alexithymia dan membuatnya sulit untuk merasakan emosi.

Selain mengisahkan permasalahan orang dengan kondisi mental tersebut, pembaca buku ini juga akan diajak untuk memahami kesehatan mental lain yang banyak dirasakan anak muda saat ini. Sehingga buku yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp80 ribuan ini akan membantu pembaca dalam menambah wawasannya tentang kesehatan mental.

 

3.      Filosofi Teras

Buku Filosofi Teras
Buku Filosofi Teras

Buku Filosofi Teras merupakan buku karangan Henry Manampiring. Filosofi Teras merupakan buku bertemakan psikologi yang sangat cocok untuk remaja yang sering overthinking. Buku ini membahas secara lebih ringan tentang filsafat kuno stoisisme yang ternyata masih banyak bermanfaat di dunia modern. Stoisisme sendiri merupakan filsafat lama yang melandasi teknik-teknik psikoterapi modern seperti CBT (cognitive behavioral therapy), di mana biasanya dipakai oleh para ahli untuk menangani kasus-kasus kecemasan dan depresi.

Melalui buku ini, pembaca akan diajarkan bagaimana filsafat kuno tersebut dapat membantunya melatih diri untuk lebih tenang di dunia yang serba cepat seperti saat ini. Saat ini banyak remaja yang sering mengalami overthinking. Membaca buku ini mungkin bisa menjadi salah satu cara mudah untuk menenangkan diri dan menambah wawasan baru mereka seputar kesehatan mental. Tertarik membacanya? Kalian bisa mendapatkan buku ini di toko buku seharga Rp98.000.

 

4.      I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki

Buku I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki
Buku I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki

I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki, menjadi salah satu self improvement book yang populer di kalangan banyak orang termasuk remaja. Buku esai yang mengajarkan banyak pelajaran dari perjalanan hingga kesembuhan ini akan mengajak pembaca untuk bisa melakukan evaluasi diri dan belajar mencintai dirinya. Buku yang sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa ini juga sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia, lo. Kalian bisa mendapatkannya seharga Rp99.000 saja.

 

5.      Emotional First Aid

Buku Emotional First Aid
Buku Emotional First Aid

Buku kesehatan mental berikutnya adalah Emotional First Aid karya Guy Winch, Ph.D. Sesuai dengan judulnya, buku ini berisikan pertolongan pertama untuk luka emosi yang kerap kali dirasakan remaja saat ini. Dalam buku ini juga pembaca bisa merasakan bagaimana manfaat dari pertolongan luka emosional demi keberlangsungan hidupnya yang lebih baik.

Buku yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp290 ribu ini memberikan tips praktis yang mudah dilakukan untuk mengatasi permasalahan emosional. Buku ini cocok bagi anak remaja yang mungkin merasakan luka emosional dan butuh pertolongan agar luka tersebut tidak kian membesar. Membaca buku ini mungkin bisa membantunya memahami apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkan luka tersebut.

 

6.      Loving The Wounded Soul

Buku Loving The Wounded Soul
Buku Loving The Wounded Soul

Terakhir buku bertemakan psikologi berjudul Loving The Wounded Soul yang ditulis oleh Regis Machdy. Melalui buku ini, pembaca diajak untuk mengenali berbagai jenis penyakit mental yang kerap kali diidap oleh manusia. Dilengkapi dengan ilustrasi menarik seputar pengalaman depresi yang dialami, buku ini cukup ringan dibaca untuk pembaca awam, termasuk remaja.

Dengan membaca buku ini, maka pembaca bisa lebih memahami ragam tanda yang terjadi dari penyakit mental. Selain itu juga cara menghadapi dan berdamai dengan kondisi tersebut. Dijual dengan harga Mulai dari Rp70 ribuan, 




sumber:https://id.theasianparent.com/buku-kesehatan-mental

Minggu, 18 September 2022

PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL UNTUK REMAJA

Kesehatan Mental Yang Dialami Oleh Remaja

Kesadaran tentang kesehatan mental memang penting untuk dibangun. Karena kesehatan mental menjadi salah satu peranan utama dalam kehidupan selain kesehatan fisik, terutama kesehatan mental saat remaja. Masa remaja merupakan fase penting menuju kedewasaan dan pembentukan jati diri. Proses transisi yang seharusnya terlalui dengan baik dan penuh kegembiraan.

Mengapa Kesehatan Mental Remaja Itu Penting?

Kesehatan mental pada remaja dapat membentuk perilaku maupun tatanan hidup mereka di masa depan. Remaja memiliki banyak kekhawatiran dan stress yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar.

Proses pendidikan yang tidak bisa berjalan dengan baik, keinginan untuk bebas dan mandiri, keinginan lebih baik dari teman sebaya, dan keinginan mengakses teknologi lebih leluasa menjadi faktor yang menyebabkan kesehatan mental remaja terganggu. Selain itu, keadaan keluarga yang tidak harmonis, pelecehan seksual, dan kekerasan teman sebaya merupakan faktor penentu lainnya yang mempengaruhi kesehatan mental remaja.

Lalu, macam-macam masalah kesehatan mental apa saja yang rawan pada para remaja? Berikut contohnya!

Macam-Macam Masalah Kesehatan Mental yang Sering Dialami Remaja

1. Depresi atau Gangguan Emosi

Depresi dan Gangguan Emosi
Depresi dan Gangguan Emosi

Depresi menjadi masalah kesehatan mental yang awalnya dari perasaan sedih yang berlanjut atau berkepanjangan. Hingga kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dijalani, tidak bersemangat, merasa rendah diri atau rasa bersalah, tidur dan makan tidak teratur, hingga daya konsentrasi menjadi rendah setidaknya selama dua minggu.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merangkum gejala depresi yang harus diperhatikan oleh penderita depresi dan orang disekitarnya:

  • Kehilangan energi dan minat pada kegiatan sehari-hari
  • Nafsu makan turun atau bertambah
  • Mengalami gangguan tidur seperti insomnia, kurang tidur, atau terlalu lama tidur
  • Cemas pada diri sendiri dan keadaan
  • Konsentrasi menurun
  • Tidak dapat membuat keputusan
  • Perasaan putus asa dan tidak berguna
  • Perasaan tidak aman dan khawatir
  • Merasa bersalah dan,
  • Berpikiran dan membicarakan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri

Jika Anda bertemu atau merasa mengalami depresi, bicarakan dengan orang terdekat yang Anda percayai atau hubungi pihak-pihak professional.

2. Gangguan Kecemasan

Gangguan Kecemasan
Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan kondisi saat seseorang merasa cemas ketika berada dalam situasi tertentu atau berhubungan dengan objek yang menakutkan baginya. Akibatnya, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan mengalami cemas yang tidak dapat terkendali dan terjadi secara terus-menerus.

Dampak remaja yang memiliki gangguan ini yaitu kemampuan bersosialisasi dengan teman maupun guru kurang, proses belajarnya juga terganggu. Kasus paling parah, dapat membuat penderita tidak ingin berkomunikasi dengan siapapun dan mengunci diri di kamar.

Berikut gejala fisik yang kemungkinan dialami penderita gangguan kecemasan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

  • Susah tidur
  • Gemetar disertai keringat berlebihan
  • Otot tegang
  • Jantung berdegup kencang
  • Sesak napas
  • Cepat lelah
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Mulut mudah kering
  • Kesemutan

Masalah kesehatan mental berupa gangguan kecemasan ini sebenarnya dapat sembuh secara mandiri. Lewat cara menjalani pola hidup sehat, menghindari minuman keras dan obat-obat terlarang, dan olahraga relaksasi seperti yoga secara rutin. Sebelum pengobatan ke dokter atau psikolog, jika tidak ada perubahan signifikan.

3. Gangguan Perilaku Makan

Gangguan Perilaku Makan
Gangguan Perilaku Makan

Saat remaja, tubuh mengalami perubahan fisik yang berbeda-beda. Para remaja sering membandingkan tubuhnya dengan tubuh orang lain. Hal ini yang menyebabkan remaja mengalami gangguan makan seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan makan berlebihan (binge-eating disorder). Gangguan perilaku makan tersebut lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki, karena wanita lebih perhatian pada bentuk tubuh.

Untuk semua gangguan perilaku makan, akan mengalami gangguan sistem reproduksi dan gangguan fisik. Apalagi untuk remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Perlu adanya pendampingan khusus dan dukungan dari orang-orang terkasih bagi penderita gangguan perilaku makan.

4. Gangguan Mood Bipolar

mood bipolar
Gangguan Mood Bipolar

Bipolar sering disalah artikan sebagai gangguan berkepribadian ganda. Tetapi nyatanya, bipolar merupakan perubahan mood atau suasana hati secara ekstrim dan tiba-tiba. Gangguan bipolar sering dialami saat remaja dan jika tidak diobati saat dewasa gangguan mental ini dapat lebih parah.

Seseorang yang awalnya bahagia tertawa terbahak-bahak bisa langsung menjerit dan menangis tersedu-sedu. Remaja yang menderita bipolar akan mengalami lonjakan suasana hati yang disebut fase mania atau hipomia, kemudian turun secara cepat atau disebut fase depresi. Fase depresi pengidap gangguan bipolar biasanya lebih serius dan timbul secara periodic.

Sebagai perhatian, berikut tanda-tanda khusus gangguan bipolar menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

  • Perasaan sedang berada di tempat tertinggi, senang tanpa alasan jelas, dan gampang tersinggung saat mengobrol.
  • Berpikiran bahwa ia adalah orang spesial dan memiliki kekuatan khusus, selalu merasa ada orang yang ingin menyakitinya, menyangkal mengidap gangguan mental.
  • Berperilaku tidak bertanggung jawab dalam pergaulan, bicaranya cepat, tidak bisa santai dan duduk tenang saat mengobrol, kurang tidur, mencoba berbagai hal namun tidak ada yang bisa yang selesai.
  • Persepsi mendengar suara yang tidak terdengar orang lain, bisa berupa pujian bahwa ia orang hebat atau ejekan yang berusaha menyakitinya.

Segera hubungi psikolog atau psikiater untuk pengobatan yang lebih maksimal.

5. Gangguan Halusinasi Skizofrenia

Gangguan Halusinasi Skizofrenia
Gangguan Halusinasi Skizofrenia

Gangguan halusinasi atau Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kesehatan mental berat yang kebanyakan terdiagnosis mulai usia remaja. Seseorang yang menderita skizofrenia dapat menjadi agresif atau menarik diri dari orang sekitarnya, bicara sendiri dan ngelantur. Mereka tidak bisa membedakan kenyataan dan khayalan. Penderita akan mengalami halusinasi, delusi, dan gangguan kesehatan mental lain.

Skizofrenia merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat hinggap pada tubuh selama bertahun-tahun. Sehingga, memerlukan pengobatan dan penyembuhan yang intensif dalam pengawasan khusus.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merangkum ciri-ciri penderita skizofrenia sebagai berikut:

  • Fisik: merasa ada benda atau binatang yang berjalan di dalam tubuh.
  • Perasaan: gangguan depresi, hilang minat dan motivasi pada aktivitasnya sehari-hari, merasa takut terserang oleh sesuatu atau seseorang.
  • Pikiran: pikiran kacau, meracau, tidak berpikir jelas, sulit berkomunikasi, mengalami delusi atau waham yaitu otaknya percaya bahwa ada orang yang ingin membunuhnya, pikirannya seperti terkontrol oleh orang lain.
  • Perilaku: menjauh dari hal-hal yang membuatnya tertarik, berperilaku agresif, badan tidak terawat, menjawab pertanyaan dengan ngelantur
  • Persepsi: halusinasi pendengaran yaitu mendengar suara yang membicarakan didinya, halusinasi penglihatan yaitu melihat sesuatu yang tidak bisa orang lain lihat.

Kesimpulan

Sebagai remaja, sebaiknya memelihara kesehatan mental sedini dan sebaik mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang memperparahnya di kemudian hari. Apabila menderita berbagai gejala seperti di atas, jangan ragu meminta bantuan dokter, psikolog, atau psikiater.




sumber: https://www.prestasiglobal.id/kesehatan-mental-yang-dialami-oleh-remaja/

Jumat, 16 September 2022

CARA MENJAGA KESEHATAN MENTAL

 Cara Menjaga Kesehatan Mental

Cara Menjaga Kesehatan Mental sendiri, Pada dasarnya adalah sebuah cara mencari dukungan dari profesional kesehatan mental atau mengambil langkah-langkah mandiri untuk meningkatkan kesehatan emosional. Beberapa langkah ini diperlukan untuk meningkatkan suasana hati, menjaga kondisi fisik, dan agar bisa menikmati hidup dengan lebih baik. Agar terhindar dari gangguan mental, sudah tentu Anda harus melakukan tindakan pecegahan, salah satunya dengan menjaga kesehatan mental. Bagaimana caranya:

1.      Mengatur pola makan. 

mengatur pola makan
mengatur pola makan

Terdapat hubungan yang kuat antara apa yang di makan dan bagaimana perasaan yang dialami.Gangguan mental bisa jadi muncul karena adanya gangguan pada otak. Otak membutuhkan berbagai jenis nutrisi seperti asam amino, cairan, dan asam lemak. Cukupilah kebutuhan nutrisi agar kesehatan mental tetap terjaga.

 

2.      Bersosialisasi dengan lingkungan.

Bersosialisasi
Bersosialisasi

Salah satu penyebab gangguan mental adalah kurangnya sosialisasi dengan lingkungan sekitar. Dengan bersosialisasi dan menjaga hubungan baik  dengan orang lain bisa menciptakan kondisi mental yang sehat. Karena dapat membantu untuk membangun rasa percaya diri, dan bisa berbagi pengalaman positif.

                     

3.      Istirahat yang cukup.

istirahat
Istirahat yang cukup

Beristirahat dengan cukup,  seperti dengan tidur selama 6 sampai 8 jam per hari. Tidur akan membantu regenerasi sel otak sehingga terhindar dari berbagai gangguan. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kurang tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada suasana hati.  

 

4.      Menghindari stres.

menulis
Menulis

Stres merupakan penyebab utama gangguan mental. Untuk menjaga kesehatan mental, lakukanlah manajemen kerja dengan baik dan lakukan relaksasi secara berkala. Ada beberapa cara untuk mengatasi stress seperti, berolahraga, bermain dengan hewan peliharaan, atau menulis untuk meredam stres. Dan  untuk selalu tersenyum dan melihat humor. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan rasa sakit, dan merilekskan tubuh 

5.      Olahraga.

olahraga
Olahraga

Cara menjaga kesehatan mental berikutnya yang mudah dilakukan namun sering terlewatkan adalah olahraga. Olahraga teratur dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membantu untuk konsentrasi. Selain itu, olahraga juga menjaga tubuh agar tetap sehat.

Macam-macam Gangguan Mental

Ada beberapa kondisi yang dapat dikategorikan sebagai gangguan mental, di antaranya:

1.  Gangguan kecemasan: penderita gangguan mental akan merespon suatu permasalahan (meskipun masalah sepele) secara berlebihan seperti ketakutan, panik, berkeringar dingin, dan deak jantung normal menjadi lebih cepat.

2.  Gangguan kepribadian: biasanya ditunjukkan dengan karakter yang ekstrim dan kaku, penderita gangguan mental akan bersikap anti sosial.

3.    Gangguan afektif: gangguan afektif pada penderita gangguan mental biasanya terjadi dengan perubahan perasaan yang terlalu tiba-tiba dan signifikan. Penderita gangguan mental akan merasa senang berlebihan, dan tiba-tiba akan merasa sedih secara berlebihan pula.

4. Gangguan tidak mampu mengontrol keinginan: penderita gangguan mental tidak mampu menahan diri untuk melakukan perbuatan negatif atau yang membahayakan dirinya.

5. Gangguan mental akibat penggunaan zat psikoaktif: gangguan mental terjadi karena konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang seperti narkotika.

6.     Gangguan psikosis: gangguan mental yang sering ditandai dengan delusi dan halusinasi.

7. Gangguan pola makan: penderita gangguan mental mengalami perubahan perilaku, kebiasaan, dan emosi yang berkaitan dengan berat badan dan makanan. Contoh gangguan mental ini adalah anoreksia.

8.     Gangguan obsesif-kompulsif: adanya gangguan pikiran yang terjadi secara terus-menerus.

9.   Gangguan pasca-trauma: seperti gangguan mental yang disebabkan oleh bencana alam, pernah menjadi korban pemerkosaan, dan lain sebagainya.

10.  Gangguan penyesuaian: terjadi ketika seseorang berada di pada kondisi yang tertekan.

11. Gangguan disosiatif: terjadi akibat trauma tertentu dan menyebabkan gangguan ingatan pada penderitanya.

12.  Gangguan seksual dan gender: memberikan dampak pada penyimpangan perilaku seksual dan gangguan identitas gender.

13. Gangguan somatoform: sering merasakan nyeri sendu lutut pada bagian tertentu di tubuhnya, namun setelah melakukan pemeriksaan, dokter tidak menemukan adanya sesuatu yang salah.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental. Dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental sangat bergantung dari pola hidup, pola makan, dan manajemen diri terhadap berbagai persoalan hidup.



sumber: https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-mental/cara-menjaga-kesehatan-mental

Rabu, 14 September 2022

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Terdapat beberapa faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya gangguan mental pada seseorang. Faktor-faktor ini terdiri dari beberapa sudut pandang, yaitu sudut pandang psikologis, sosial budaya, dan biologis.

1.      Sudut Pandang Psikologis

Kesehatan mental yang dilihat dari sudut pandang psikologis yaitu aspek psikis atau kondisi kejiwaan yang harus diperhatikan secara khusus agar seseorang tidak mengalami gangguan mental. Faktor kesehatan mental secara psikologis terdapat dua faktor, yaitu pengalaman awal dan kebutuhan & motivasi.

a.      Pengalaman awal


Faktor yang bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang addalah dengan Pengalaman Awal yang tejadi pada seseorang. Pengalaman awal yang dimaksud adalah peristiwa atau keadaan yang dialami oleh seseorang di masa lalunya. Pengalaman awal ini bisa dikatakan sebagai bagian penting dari kesehatan mental seseorang. Karena pengalaman awal yang pernah dialami oleh seseorang akan membentuk kesehatan mental dan kepribadian seseorang.

“berdamai dengan masa lalu” merupakan suatu ungkapan yang perlu dilakukan oleh seseorang karena “berdamai dengan masa lalu” mengajarkan kita bahwa dalam hidup tidak semua hal bisa menjadi kenyataan sehingga kita harus menerima kenyataan itu.

b.      Kebutuhan dan Motivasi

Kebutuhan dan Motivasi akan selalu melekat pada seseorang terutama ketika seseorang itu melakukan suatu hal. Motivasi terbagi menjadi dua macam, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.

Motivasi internal adalah motivasi yang diperoleh dari diri sendiri biasanya berupa rasa puas dan bangga karena bisa menyelesaikan suatu hal. Sedangkan Motivasi eksternal adalah motivasi yang diperoleh yang bukan dari dalam diri sendiri, seperti gaji, penghargaan, pujian dari orang lain.

Oleh karena itu, kebutuhan dan motivasi adalah dua hal yang saling berkaitan dalam kesehatan mental. Agar tidak mengalami gangguan mental, sebaiknya ketika melakukan sesuatu didasarkan oleh motivasi dan kebutuhan.

2.      Sudut Pandang Sosial Budaya

Sosial Budaya merupakan salah satu factor terbentuknya kesehatan mental. Karena kehidupan yang dijalani oleh setiap orang tidak bisa lepas dari sosial budaya. Berikut beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.

a.      Stratifikasi sosial

Stratifikasi sosial merupakan penggolongan kelompok sosial berdasarkan tingkatan. Terdapat tiga tingkatan di dalam stratifikasi sosial, yaitu tingkat tertinggi, tingkat menengah, dan tingkat terendah. Pengelompokan stratifikasi sosial biasanya dilakukan untuk mengetahui berbagai gejala penyakit yang ada di masyarakat. Setiap orang yang termasuk ke dalam stratifikasi sosial bisa saja terkena gangguan mental. Tetapi menurut penelitian bahwa kelompok sosial dengan ekonomi rendah lebih rentan terkena gangguan mental.

b.      Interaksi sosial

Dengan Interaksi sosial yang berkualitas akan menjaga kesehatan mental seseorang. Jika terdapat kesulitan interaksi sosial maka bisa menyebabkan gangguan mental. Jadi, interaksi sosial harus ditingkatkan supaya kesehatan mental seseorang bisa meningkat dan terhindar dari gangguan mental. Kesulitan interaksi sosial tidak hanya disebabkan oleh diri sendiri, lingkungan sosial bisa menjadi hambatan juga.

c.       Keluarga

Keluarga merupakan salah satu hal yang paling berharga yang dimiliki oleh seseorang. Tetapi, tidak semua orang dapat merasakan keluarga adalah harta yang paling berharga. Hal itu dikarenakan hubungan keluarga yang tidak harmonis. Ketidakharmonisan dalam keluarga bisa menyebabkan gangguan mental pada anggota keluarga khususnya anak. Hal-hal yang menjadi pemicu seperti, perceraian dan perpisahan, fungsi keluarga yang tidak berjalan dengan baik (kesalahan mendidik), dan perlakuan yang tidak baik (kekerasan pada anggota keluarga).

d. Perubahan sosial budaya

Di zaman modern seperti ini perubahan sosial budaya akan terjadi lebih cepat. Jika ada seseorang yang sulit untuk beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi pada sosial budaya maka akan kesulitan mengikuti kebiasaan atau perubahan sikap yang terjadi di masyarakat. Dengan kata lain, perubahan sosial bagi sebagian orang merupakan hambatan.

1.      Sudut Pandang Biologis

Pada dasarnya, kesehatan manusia selalu berhubungan dengan kesehatan rohani dan kesehatan jasmani. Kedua kesehatan saling memberikan pengaruh satu sama lain.

a.       Otak

Neuron sangat berpengaruh dalam semua kegiatan manusia, seperti mengingat, emosi, merasakan sesuatu, dan lain-lain. Dengan demikian, instruksi-instruksi organ tubuh manusia yang diberikan oleh otak ditentukan oleh neuron. Jika neuron tidak berfungsi dengan baik maka anggota tubuh tidak bisa digunakan dengan maksimal dan bisa menyebabkan gangguan mental.

b.      Sistem endokrin

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hormon. Hormon ini dikeluarkan atau diangkut ke seluruh tubuh oleh darah. Kelenjar endokrin harus dijaga dengan baik supaya tidak terjadi gangguan mental.

c.       Keturunan atau genetik

Faktor genetik bisa menjadi penyebab terjadinya gangguan mental pada seseorang. Hal ini dikarenakan ada anggota keluarganya yang memiliki riwayat penyakit yang sama.

d.      Alat penangkap rangsangan

Gangguan yang terjadi pada alat penangkap rangsangan ada yang terjadi sejak lahir, tetapi ada yang terjadi karena kecelakaan. Gangguan pada alat penangkap rangsangan meliputi pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penciuman.






sumber: https://www.gramedia.com/best-seller/kesehatan-mental/



Senin, 12 September 2022

APA ITU KESEHATAN MENTAL?

Apa Itu Kesehatan Mental & Pentingnya Kesehatan Mental

    Kesehatan mental merupakan kesehatan yang dimiliki oleh seseorang yang dibentuk atau dibuat oleh keadaan dan peristiwa di masa lalu. Di dalam Kesehatan Mental banyak hal yang harus diketahui oleh kita karena semua hal yang ada pada kesehatan mental memiliki manfaat bagi diri sendiri dan orang-orang disekitar kita. Hal pertama yang harus kita ketahui adalah pengertian dari kesehatan mental.

Apa sih sebenarnya Kesehatan Mental itu? Dan seberapa pentingnya buat kita?. Disini saya akan membahas pengertian Kesehatan Mental.

Apa itu Kesehatan Mental?

kesehatan mental
foto kesehatan mental

Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan kata Kesehatan Mental, tetapi masih banyak yang belum tau sebenarnya apa sih pengertian dari Kesehatan Mental ituu?. Sebelum membahas tentang pengertian kesehatan mental maka yang akan dibahas adalah arti sehat itu sendiri.

Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan memiliki arti berupa keadaan sempurna, baik fisik, mental, ataupun sosial yang bukan hanya terbebas dari penyakit, kelemahan, atau cacat. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 yang berisi tentang Kesehatan, bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Jadi kesehatan mental adalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang yang dibentuk atau dibuat oleh keadaan atau peristiwa di masa lalu. Jika peristiwa itu menyenangkan maka kesehatan mental akan terjaga dengan baik, tetapi jika peristiwa itu tidak menyenangkan bahkan sampai memunculkan trauma maka kesehatan mental akan terganggu 

Penyebab Kesehatan Mental Terganggu

            Setiap gangguan mental biasanya disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini hal-hal yang menyebabkan gangguan mental pada seseorang:

1.      Cedera Kepala

cedera kepala
foto cedera kepala


Yang dimaksud dengan cedera kepala yaitu cedera kepala yang cukup parah hingga menyebabkan luka atau gangguan pada otak. Luka pada otak inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan mental. Cedera kepala yang memunculkan luka pada otak biasanya terjadi karena kecelakaan kendaraan, terjatuh, dipukul, dan lain-lain.

2.      Faktor Genetik


faktor genetik
faktor genetik


Gangguan mental yang terjadi pada seseorang bisa terjadi karena di dalam sebuah keluarga ada yang memiliki gangguan mental. Penyebab gangguan mental ini biasa didengar dengan sebutan faktor genetik.

3.      Kehilangan Pekerjaan dan Pengangguran

Kehilangan Pekerjaan

Ketika seseorang kehilangan pekerjaan dan pengangguran akan tidak memiliki penghasilan sehingga akan memunculkan rasa bersalah dalam hidup. Rasa bersalah dalam hidup merupakan penyebab munculnya gangguan mental.

4.      Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

kdrt
Kekerasan dalam rumah tangga

Ketika seseorang mengalami perlakuan kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga maka orang itu akan mendapatkan rasa sakit dan trauma. Rasa sakit dan trauma ini sangat tidak baik bagi kesehatan mental seseorang bahkan orang yang mengalami KDRT bisa terkena gangguan mental.

5.      Kekerasan pada Anak

kekerasan pada anak
kekerasan pada anak

Seorang anak yang mengalami kekerasan baik yang dilakukan keluarga, saudara, atau teman bisa membuat anak itu mengalami gangguan mental. Gangguan yang diakibatkan oleh kekerasan pada anak berupa trauma dan rasa sakit secara fisik atau batin yang sulit dihilangkan.

6.      Kehilangan Seseorang yang Dicinta

kehilangan seseorang
kehilangan seseorang

Ditinggalkan oleh seseorang yang dicinta baik itu karena meninggal atau karena ditinggal pergi oleh kekasih (putus atau berpisah) akan memunculkan rasa sedih. Rasa sedih itu harus diganti dengan rasa ikhlas supaya diri kita bisa menerima sebuah kenyataan. Jika rasa sedih itu tidak diganti dengan rasa ikhlas maka bisa menyebabkan terjadinya gangguan mental pada seseorang.

7.      Stres

stres
gambar stres

Dalam hidup, setiap orang tidak bisa terhindar dari yang namanya stres. Stres didapatkan dari rasa frustasi yang berlebih karena kehidupan yang dijalani. Rasa stres yang berkepanjangan akan membuat emosi menjadi tidak stabil bahkan bisa terkena gangguan mental.

8.      Penggunaan Minuman Beralkohol dan Obat-Obatan

obt-obatan
obat-obatan

Pada dasarnya minuman beralkohol dan obat-obatan sangat tidak baik bagi kesehatan, baik itu kesehatan fisik ataupun kesehatan mental. Dengan meminum alkohol dan obat-obatan bisa menyebabkan gangguan-gangguan yang terjadi pada fisik atau mental.

9.      Mendapatkan Stigma Buruk di Lingkungan Sosial

stigma buruk di lingkungan sosial
Stigma buruk dilingkungan sosial

Bagi beberapa orang memberikan stigma buruk pada orang lain merupakan hal yang wajar sehingga sering dilakukan. Namun, tanpa disadari bahwa perilaku tersebut bisa menyebabkan gangguan mental pada orang yang diberikan stigma buruk. Oleh sebab itu, kita harus bisa mengembangkan kekuatan pikiran yang dapat melindungi diri kita dari berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Pelajari caranya melalui buku Mind-Power: Rahasia Keajaiban Mental.






sumber: https://www.gramedia.com/best-seller/kesehatan-mental/

REKOMENDASI BUKU TENTANG KESEHATAN MENTAL

  Rekomendasi Buku Mental Health Favorit             Membaca buku menjadi salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi wa...